Tuesday, 23 July 2013

Sampah yang permanen

Pegagan Kidul (7-24-2013) Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.

Sampah pun menjadi sangat mengganggu keindahan publik kalau pengelolaan sampah itu tidak benar baik secara instansi ataupun secara pribadi, kepedulian masyarakat ataupun pemerintah untuk pengelolaan sampah yang benar tidak ada yang sesusai dengan kelayakan dalam pengelolaan sampah.

Sampah yang menumpuk bertahun – tahun dan tidak ada solusi bagaimana untuk membuat sampah yang dulu tertimbun hilang diganti dengan sampah yang baru, kayanya tidak begitu terlaksana akhirnya sampah pun menumpuk padahal tempat itu adalah tempat umum, tempat di mana mobilitas antar suatu desa dengan tetangga desa. Peran dari pemerintah desa melalui RT hanya membakar tidak lebih dari itu, kalaupun ada bak untuk pembuangan sampah hanya sebatas 4 x 5 meter saja, jauh dari kapasitas sampah yang di buang oleh masyarakat itu sendiri.

Masyarakat pun sebenarnya resah apalagi masyarakat yang tampat tinggal di sekitar itu karena di saat musim hujan bau busuk yang dikeluarkan sampah menyebar kemana – mana, dan sebenarnya kalau tetap di pertahankan image dari desa itu sangat jelek karena disitu merupakan jalan utama apalagi setiap hari Kamis hadirnya pasar yang rutin diadakan setiap hari kamis, pengunjungnya merupakan dari berbagai masyarakat desa lain,

Harapan dari masyarakat sekitar tempat itu adalah sebuah perbaikan sebuah terobosan agar sampah tersbut di benahi karena sungguh sangat menganggu pernapasan dan lingkungan padahal masyarakat sekitar jarang membuang sampah di sekitar area itu, rata – rata masyarkat yang dari RT lain.

art@beng.com

Monday, 15 July 2013

Pelangi Hadir Setelah Hujan Sebentar

Gandul (15/7/2013) Sore itu segerombolan awan hitam menyelimuti Desa Pegagan Kidul, awan yang tiba - tiba datang dengan membawa kehitaman, awan yang sudah baang tentu akan mendatangkan hujan yang lebat mungkin karena saking hitamnya. Ibu - ibu di buat kalang kabut oleh awan yang hitam kelam dengan tergesa - gesa berlari untuk menyelamatkan setumpuk pakaian yang seharian di jemur, karena saat siang cuaca Desa Pegagan Kidul pun sangat panas alias *telep - telep
Entah karena ketakutan dengan awan yang hitam apa karena eman bajunya sudah kering karena seharian sudah di jemur,  itulah kesibukan ibu - ibu, tapi untuk kesibukan anak - anak adalah mereka siap - siap untuk hujan - hujanan, ada yang ngrengek nangis sama orang tuanya sampai ada pula yang sudah blojod alias buka baju yang sudah siap untuk menanti hujan yang akan menyiram tanah Pegagan Kidul.
Tapi apa kekecewaan datang begitu hujan itu turun, hujan yang sudah di nanti oleh anak - anak untuk hujan - hujanan, kekecewaan hujan yang datang dari ibu - ibu yang lari - lari untuk menyelamatkan bajunya yang sudah seharian di jemur, kenapa???? karena hujan pun datang hanya spratakan alias sebentar saja.  wajah anak - anak pun kini tak tau apa yang akan dilakukan, dia hanya diam dan diam dengan keputusan hujan yang menyiram tanah Pegagan Kidul dengan begitu cepat.
Kekecewaan itu pun kini sedikit sirna karena di langitpun ada seberkas keindahan, selayak pandang keindahan itu hanya diciptakan Allah untuk menghiasi langit yang tadi begitu seram akan kehitamnnya. PELANGI kini di tangkap oleh mata penulis, menyejukan mata menyejukan jiwa walaupun pengorbanan karena sudah pontang panting untuk menyelamatka jemuran kini pelanggi sungguh indah ciptakaan Allah, dan mudah - mudahan bisa menyejukan kita semua yang sedang melaksanakan ibadah puasa ini.

kontributor lili.somadi

Friday, 12 July 2013

KEGIATAN PALING INDAH SAAT RAMADHAN


Gandul (12-7-2013)- Ramadhan datang sudah hampir 3 hari, gegap gempita suasana ramdhan selalu menghiasi saat buka puasa dan saat sholat Tarawih, baik di masjid Baitussalam Atau pun di musholah, berduyun - duyun masyarakat slalu berkumpul untuk sekedar membeli takjil buat buka puasa atau pun untuk melaksanakan sholat berjamaah.
Ada suatu ke khasan yang terdapat di Desa Pegagan Kidul yaitu suasana saat menjelang berbuka dan saat menjelang sholat tarawih, tepatnya di pertigaan arah ke Masjid Baitussalam sekelompok orang bergerombol untuk mengantri sesuatu, tentu sudah bisa di tebak kalau para pembaca asli penduduk Pegagan kidul, tidak salah yaitu makanan cemilan khas yaitu Kojek buatan dari tangan BIMUS,
Tak hanya itu selain gegap gempita yang selalu membuat warga merasa nyaman saat bulan Ramadhan ternyata masih ada yang tidak membuat masyarakat nyaman, akan tetapi di nikmati oleh para anak - anak dan para remaja, apalagi kalau bukan PETASAN, yahhhh walaupun sifatnya hiburan kadang kala petasan ini sebagai biang dari segala biang (tapi bukan biang keringat). 
Banyak Masyarakat merasa terganggu saat petasan itu mulai ramai di nyalahkan, pemain petasan ini kadang menyalahkan petasaan di pelataran Masjid atau pun di kerumunan orang, sungguh sangat ironi harusnya rasa nyaman buat beribadah ataupun rasa nyaman saat menikmati sebuntel KOJEK kini gundah gulana alias ketar ketir takut ana suara yang mengagetkan di sekitar kita, ntah ini salah siapa yang penting kita dan orang - orang pemain petasan kiranya bisa menempatkan dan mematuhi atau pun menghormati kapan kita bisa menyalahkan petasan tersebut,,, kalau pun bisa yaaahh toh jangan keras keras bunyi petasannya *doooorrrr* gitu lah kira - kira.
art@beng.com