Pegagan Kidul (7-24-2013) Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Sampah pun menjadi sangat mengganggu keindahan publik kalau pengelolaan sampah itu tidak benar baik secara instansi ataupun secara pribadi, kepedulian masyarakat ataupun pemerintah untuk pengelolaan sampah yang benar tidak ada yang sesusai dengan kelayakan dalam pengelolaan sampah.
Sampah yang menumpuk bertahun – tahun dan tidak ada solusi bagaimana untuk membuat sampah yang dulu tertimbun hilang diganti dengan sampah yang baru, kayanya tidak begitu terlaksana akhirnya sampah pun menumpuk padahal tempat itu adalah tempat umum, tempat di mana mobilitas antar suatu desa dengan tetangga desa. Peran dari pemerintah desa melalui RT hanya membakar tidak lebih dari itu, kalaupun ada bak untuk pembuangan sampah hanya sebatas 4 x 5 meter saja, jauh dari kapasitas sampah yang di buang oleh masyarakat itu sendiri.
Masyarakat pun sebenarnya resah apalagi masyarakat yang tampat tinggal di sekitar itu karena di saat musim hujan bau busuk yang dikeluarkan sampah menyebar kemana – mana, dan sebenarnya kalau tetap di pertahankan image dari desa itu sangat jelek karena disitu merupakan jalan utama apalagi setiap hari Kamis hadirnya pasar yang rutin diadakan setiap hari kamis, pengunjungnya merupakan dari berbagai masyarakat desa lain,
Harapan dari masyarakat sekitar tempat itu adalah sebuah perbaikan sebuah terobosan agar sampah tersbut di benahi karena sungguh sangat menganggu pernapasan dan lingkungan padahal masyarakat sekitar jarang membuang sampah di sekitar area itu, rata – rata masyarkat yang dari RT lain.
art@beng.com
Sampah pun menjadi sangat mengganggu keindahan publik kalau pengelolaan sampah itu tidak benar baik secara instansi ataupun secara pribadi, kepedulian masyarakat ataupun pemerintah untuk pengelolaan sampah yang benar tidak ada yang sesusai dengan kelayakan dalam pengelolaan sampah.
Sampah yang menumpuk bertahun – tahun dan tidak ada solusi bagaimana untuk membuat sampah yang dulu tertimbun hilang diganti dengan sampah yang baru, kayanya tidak begitu terlaksana akhirnya sampah pun menumpuk padahal tempat itu adalah tempat umum, tempat di mana mobilitas antar suatu desa dengan tetangga desa. Peran dari pemerintah desa melalui RT hanya membakar tidak lebih dari itu, kalaupun ada bak untuk pembuangan sampah hanya sebatas 4 x 5 meter saja, jauh dari kapasitas sampah yang di buang oleh masyarakat itu sendiri.
Masyarakat pun sebenarnya resah apalagi masyarakat yang tampat tinggal di sekitar itu karena di saat musim hujan bau busuk yang dikeluarkan sampah menyebar kemana – mana, dan sebenarnya kalau tetap di pertahankan image dari desa itu sangat jelek karena disitu merupakan jalan utama apalagi setiap hari Kamis hadirnya pasar yang rutin diadakan setiap hari kamis, pengunjungnya merupakan dari berbagai masyarakat desa lain,
Harapan dari masyarakat sekitar tempat itu adalah sebuah perbaikan sebuah terobosan agar sampah tersbut di benahi karena sungguh sangat menganggu pernapasan dan lingkungan padahal masyarakat sekitar jarang membuang sampah di sekitar area itu, rata – rata masyarkat yang dari RT lain.
art@beng.com